Keluarga Berencana (KB) : Tidak Cocok diterapkan di Papua
Foto Ilustrasi (Geogle)
Malang — Mahasiswa katolik asal Jayawijaya di kota studi
Malang, Jawa timur selasa (13/02/2018) kemarin melakukan diskusi dengan topik
“PROGRAM KELUARGA BERENCANA”
Dalam diskusi ini mahasiswa katolik
berkesimpulan bahwa, program keluarga berencana merupakan program yang di
programkan pemerintah pusat untuk mengurangi angka kelahiran namun, program ini
tidak pantas di terapkan di Papua sebab, di Papua saat ini angka kematian
sangat tinggi.
Selain itu akibat dari kurangnya penyuluhan
terkait penggunaan KB oleh pihak BKKBN dan petugas kesehatan yang mengakibatkan
banyak korban jiwa akibat penyalagunaan obat KB.
Dengan demikian mereka berkesimpulan bahwa,
program KB tidak layak di terapkan di Papua dan selain itu mereka berharap
kepada mama-mama Papua dan perempuan-perempuan Papua tidak boleh lagi
menggunakan atau mengikuti program KB dan yang sedang mengikuti program ini
untuk tidak di lanjutkan lagi.
Foto : Suasana diskusi di Asrama Jayawijaya, Dau(doc.)
Hal ini di sampaikan oleh Korintus Huby,
selaku katua organisasi saat di hubungi melalui telepon sellulernya. ” Program
KB tidak layak di terapkan di Papua dan untuk mama-mama Papua dan
perempuan-perempuan Papua untuk tidak pakai KB ” tuturnya.
Diskusi ini di Pandu oleh Yustinus Marian
dan bertempat di Asrama mahasiswa Jayawijaya di Dau. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar